Sukses

3 Cara Orang Tua Ajari Anak Keuangan Sejak Dini

Membimbing anak tidak selalu soal pendidikan. Mencoba mengenalkan bagaimana mengelola keuangan sejak dini, menjadi salah satu kunci kemandirian

Liputan6.com, Jakarta Membimbing anak tidak selalu soal pendidikan. Mencoba mengenalkan bagaimana mengelola keuangan sejak dini, menjadi salah satu kunci kemandirian dan kesuksesan anak ke depannya.

Jangan menunggu hingga dewasa untuk mengajarkan anak mengelola keuangan. Jadi, lebih baik para orang tua mengajarkan konsep dasar tentang hal ini sejak dini supaya tidak menyesal di kemudian hari.

Pemikiran tersebut pun dibenarkan oleh salah satu akuntan bersertifikat sekaligus CEO Aquilance Ken Eyler.

Selama 31 tahun kariernya memberikan konsultasi terkait keuangan, Eyler menemukan lebih dari 100 anak tumbuh menjadi dewasa.

Dia menyarankan kliennya untuk mulai mengajari anak-anak mereka tentang keuangan sejak dini. Setidaknya sekitar usia 5 atau 6 tahun.

Hal ini berguna untuk membantu mereka membangun kebiasaan seumur hidup dan hubungan yang lebih positif.

“Pada saat mereka berusia 11, 12, 13 tahun dan mulai mencapai masa remaja, mereka harus cukup berpengalaman dalam mengelola keuangan. Uang adalah alat, dan memiliki itu untuk tujuan apa pun sangat penting,” tuturnya seperti melansir laman CNBC, Senin (28/11/2022).

Dari tabungan hingga pajak, berikut ini tiga pengetahuan yang lebih baik diajarkan pada anak sejak dini sebelum waktu terlambat.

1. Ajarkan pentingnya menabung

Hal pertama yang harus diajarkan orang tua kepada anak-anak terkait keuangan adalah pentingnya menabung, kata Eyler. Nasihat yang dia berikan kepada klien datang dari pengalamannya pribadi.

“Jika saya mendapat USD 100, saya bisa menghabiskan sepertiganya, saya harus menabung sepertiganya, dan saya harus menggunakan sepertiganya lagi untuk sesuatu yang produktif,” katanya.

Pada saat itu pilihannya bisa digunakan untuk menyumbangkan uang hingga menjalankan bisnis kecil-kecilan. Intinya, orang tua Eyler tidak mengajarkan untuk menghabiskan uang tersebut sekaligus.

“Menyisihkan uang sangat penting. Selalu ada keadaan hidup di mana Anda membutuhkan cadangan uang tunai,” tegasnya.

Selain tabungan, memiliki pemahaman dasar tentang investasi dan bunga majemuk itu pun berharga.

 

2 dari 3 halaman

2. Pengetahuan tentang perpajakan

Meski masih anak-anak, mereka pun perlu diberi pemahaman terkait pajak. Misalnya Anda sebagai orang tua memberi edukasi terkait alasan adanya pajak di setiap kali berbelanja.

Di samping itu, para orang tua juga harus memastikan bahwa anak-anak memahami terkait pajak untuk hal-hal seperti jaminan sosial dan kesehatan.

Eyler menjelaskan, pemahaman tentang pajak ini setidaknya akan membantu anak-anak belajar sejak dini bahwa setiap uang yang dimiliki atau dikeluarkan itu bisa dikenakan pajak.

 

3 dari 3 halaman

3. Mengenalkan dan membimbing adanya kartu kredit

Mengenalkan anak-anak dengan dokumen keuangan pada usia dini juga dapat membantu mereka memahami konsep uang yang penting.

“Itu bisa sesederhana membahas apa itu kartu kredit,” kata Eyler.

Oleh karena itu, Eyler menyarankan untuk memandu anak Anda memahami laporan kartu kredit. Anda sebagai orang tua bisa menjelaskan hal-hal, seperti adanya batasan kartu kredit.

“Bantu mereka memahami bahwa segala sesuatu membutuhkan kerja dan membutuhkan uang. Itu pendidikan yang bagus di tingkat apa pun,” kata Eyler.